September 20, 2024

Dunia Otomotif – Seperti halnya Indonesia, industri otomotif Thailand juga tengah mengalami masa sulit. Di tengah gencarnya pemerintah Thailand memberikan insentif untuk mobil listrik, Ford Thailand mengajukan permintaan agar pemerintah juga memperhatikan industri mobil bermesin pembakaran dalam atau internal combustion engine (ICE). Mereka merasa belum mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang dibawa oleh pesatnya pertumbuhan pasar kendaraan listrik.

Industri kendaraan listrik di Thailand saat ini menikmati berbagai insentif, mulai dari pemotongan pajak hingga subsidi. Namun, Managing Director Ford Thailand, Ratthakarn Jutasen, menyoroti bahwa pelaku industri kendaraan ICE belum merasakan dukungan yang sama dari pemerintah dalam mengatasi tantangan yang dihadapi sektor otomotif.

“Pelaku bisnis terkait ICE telah lama menjadi mitra pemerintah. Mereka telah berkontribusi besar dalam pengembangan rantai pasokan otomotif di negara ini,” ujarnya kepada Bangkok Post.

“Pemerintah harus melakukan langkah konkret untuk mendukung mereka, terutama karena industri otomotif saat ini sedang melemah,” tambahnya.

Ford menilai, pemerintah perlu meluncurkan kebijakan yang mampu mengatasi kriteria perbankan yang lebih ketat dalam pemberian kredit mobil, di tengah tingginya tingkat utang rumah tangga. Kesulitan dalam mengakses kredit menjadi salah satu faktor utama penurunan penjualan mobil di Thailand.

Ford Thailand memperkirakan penjualan mobil pada tahun 2024 akan mencapai 640.000 unit, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 820.000-830.000 unit. Meski demikian, penjualan mobil di paruh kedua tahun ini diperkirakan akan meningkat sebesar 12-13% berkat pengeluaran anggaran negara, langkah-langkah stimulus, dan pemulihan pariwisata yang berkelanjutan.

“Kami optimis bahwa volume penjualan akan mencapai 54.000 hingga 55.000 unit, sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Ratthakarn.

Pada semester pertama, penjualan mobil merek Ford mencapai 11.282 unit, memberikan Ford pangsa pasar sebesar 8-9 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *