September 20, 2024

Jakarta – Masyarakat yang saat ini sedang dihebohkan dengan dugaan kebocoran data 4.759.218 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) dari seluruh provinsi Indonesia.

Data tersebut bersumber dari Satu Data ASN yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), diinfokan data ini diperdagangkan di forum hacker, Breachforums, senilai US$10.000 atau setara Rp 159,4 Juta.

Menindaklanjuti info tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, hukum, dan Kerjasama (BHHK) BKN, Vino Dita Tama, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi pada dugaan kebocoran data tersebut.

Namun demikian, Vino enggan menjelaskan lebih lanjut perihal investigasi tersebut maupun dampaknya ke kementerian/lembaga. Belum dapat dipastikan juga apakah hal ini akan berpengaruh ke proses pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi Calon ASN yang seharusnya akan segera dibuka.

Dugaan kebocoran data ini sempat diunggah oleh salah satu platform keamanan siber, Falcon Feeds, di media sosial X atau twitter nama sebelumnya. Disebutkan, seorang pelaku mengaku telah menjual database yang berisi informasi pribadi PNS dan PPPK. Selain itu, dugaan ini juga disampaikan Lembaga Riset Keamanan Siber, CISSReC, disebutkan data ini dijual forum hacker, Breachforums.

Chairman CISSReC, Pratama Persadha, peretas mengklaim mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris yang berisi banyak data, yang diantaranya adalah nama, tempat dan tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS dan PNS, NIP, nomor SK CPNS dan nomor SK PNS. Data lainnya. yaitu golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor HP, email, pendidikan, jurusan, dan tahun lulus. Selain data tersebut, masih ada banyak lagi data lainnya, baik yang berupa cleartext maupun text yang sudah diproses dengan metode kriptografi. Peretas juga diinfokan membagikan sampel data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai Instansi di Aceh.

Sebagain informasi tambahan, menjelang HUT RI ke-79 data pemerintah RI telah beberapa kali mengalami serangan. Pada bulan juni lalu, Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS RI juga telah mengalami gangguan akibat serangan siber ransomware.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *