Jakarta – Pihak Kepolisian telah menetapkan sebanyak 17 orang sebagai tersangka pada kasus dugaan uang palsu yang dicetak diperpustakaan Universitas Islam Negeri atau UIN Alauddin Makassar, sindikat tersebut sudah beroperasi selama 14 tahun.
Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim inisial AI diduga merupakan sebagai otak pada sindikat uang palsu yang diproduksi di dalam kampus di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan tersebut. Percetakan dan peredaran uang palsu di UIN Makassar tersebut ternyata beroperasi di mulai sejak tahun 2010.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Yudhiawan menjelaskan produksi uang palsu tersebut sempat terhenti dan para pelaku kembali sibuk mempersiapkan perencanaan dengan matang untuk beroperasi kembali memulai di tahun 2022.
Dengan perencanaan yang matang, para pelaku kembali memulai persiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk memproduksi dengan mencetak uang palsu. Produksi uang palsu yang dimulai kembali pada Mei 2024, perlengkapan seperti diantaranya mesin pencetak uang palsu, kertas, hingga tinta didatangkan dari China.
Mesin pencetak uang palsu tersebut diangkut ke gedung perpustakaan Univesitas Islam Negeri atau UIN Alauddin Makassar di September 2024, di bulan November 2024 produksi uang palsu Rp 150 juta sudah mulai diedarkan.