Jakarta – Para penyidik atas tragedi Pesawat Jeju Air menemukan banyak bulu burung dan juga darah di dia mesin Pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan maskapai Jeju Air, yang mengakibatkan kecelakaan mematikan di bandara Korea Selatan pada desember lalu.
Informasi tersebut seperti yang dilansir Reuter, diungkapkan oleh salah seorang nara sumber yang berkompetan dan memahami penyelidikan atas Kecelakaan Jeju Air.
Maskapai Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 yang terbang dari Bangkok Thailand dengan tujuan ke Distrik Muan Korea Selatan pada Desember Lalu yang terpaksa mendarat tanpa roda dan juga melampaui landasan bandara yang kemudian terbakar setelah menabrak pembatas beton bandara tersebut.
Berdasarkan sumber yang dikutip dari Reuters, pihak penyidik mengatakan sejumlah bulu burung ditemukan di salah satu mesin pesawat yang ada di lokasi kecelakaan tersebut. Disebutkan juga pada rekaman video yang menunjukkan adanya bird strike di mesin maskapai tersebut.
Pihak kementerian transportasi Korea Selatan memilih menolak untuk berkomentar perihal laporan yang ditemukannya bulu burung dan darah di kedua mesin maskapai Jeju Air.
Ada dua Kotak Hitam Maskapai Jeju Air yang menjadi kunci untuk mengetahui penyebab atas kecelakaan tersebut, yang kemudian berhenti merekam di sekitar empat menit sebelum terjadinya kecelakaan tersebut, hal tersebut membuat tantangan untuk penyelidikan yang sedang berlangsung.
Salah seorang mantan penyidik kecelakaan di Kementerian Transportasi Korea Selatan, Sim Jai Dong mengungkapkan data penerbangan yang hilang tersebut mengejutkan dan juga menunjukkan pada semua pasokan listrik yang termasuk cadangannya, kemungkinan yang sudah padan dan hal tersebut jarang terjadi dalam penerbangan.