April 13, 2025

Jakarta – Kebijakan Presiden Amerika Serikat soal tarif terbaru menuai banyak kecaman, hal tersebut menjadi gelombang protes terbesar semenjak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kebijakan ekonomi dari Donald Trump tersebut mendapatkan sentimentil dari beberapa banyak negara. Kebijakan tersebut mengguncang pada sistem perdagangan global yang membuat dampak pada situasi ekonomi internasional.

Kebijakan deportasi massal di massa pemerintahan terbaru Donald Trump juga mendapatkan kritikan keras, kebijakan tersebut dianggap dapat menimbulkan sentimen rasial di Amerika.Hal tersebut menjadikan publik merespons keras pada deretan kebijakan ekstrem dari Donald Trump. Gelombang protes demonstrasi yang terjadi bukan hanya di Amerika tetapi juga terjadi di negara Eropa.

Para demonstrasi menyampaikan keberatan pada kebijakan Donald Trump seperti pada pemangkasan jumlah staf pemerintah sampai ke tarif perdagangan dan juga pengikisan kebebasan pada sipil.

Demonstrasi juga meluas di beberapa ibu kota Eropa dimana tempat tersebut para demonstran menyuarakan penentangan kepada Donald Trump dan juga kebijakan perdagangannya yang agresif.

Donald Trump menuai kritikan tajam dikarenakan berbagai kebijakannya yang dinilai sangat agresif, juga termasuk upaya memperkecil ukuran pemerintahan, mendorong nilai-nilai konservatif, serta juga memberlakukan tekanan besar kepada negara-negara sahabat pada urusan perdagangan dan juga menyebabkan gejolak pada pasar saham.

Demonstrasi tersebut menjadi sinyal untuk penolakan terhadap pemerintahan Donald Trump yang terus menguat, baik dari dalam negeri dan juga luar negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *