
Dunia Olahraga – Debu semifinal Liga Europa baru saja reda, dan aroma persaingan Negeri Ratu Elizabeth langsung menyeruak di udara! Tottenham Hotspur, dengan keganasan tak terbendung, sukses melumpuhkan Bodo/Glimt dengan skor agregat yang membuat mata terbelalak, 5-1. Sementara itu, Manchester United, dengan performa bak kesetanan, tanpa ampun membantai Athletic Bilbao dengan agregat mencengangkan, 7-1.
Takdir pun mempertemukan dua raksasa Premier League ini di partai puncak Liga Europa, yang dijadwalkan pada 22 Mei mendatang. Sebuah ironi sekaligus pesta sepak bola bagi para pecinta Liga Inggris di seluruh dunia. Namun, sorotan tajam kini tertuju pada satu pertanyaan krusial: mampukah Stadion San Mames di Bilbao, yang ‘hanya’ memiliki kapasitas 53.289 kursi, menampung gelombang dahsyat suporter kedua tim?
Kekhawatiran membuncah. Basis penggemar Tottenham dan Manchester United dikenal loyal dan militan, siap melakukan perjalanan jauh demi mendukung tim kesayangan. Lantas, apakah UEFA akan mempertimbangkan pemindahan lokasi final demi mengakomodasi animo yang luar biasa ini?
Ternyata, jawabannya, setidaknya untuk saat ini, adalah “tidak”. Dilansir dari Daily Mail, badan sepak bola tertinggi Eropa itu tampak enggan mengubah keputusan yang telah ditetapkan sejak tahun 2021. San Mames tetap ditunjuk sebagai panggung pertarungan final Liga Europa musim ini.
Alasannya? Sejarah mencatat, final kompetisi Eropa yang mempertemukan dua tim dari satu negara yang sama nyaris tak pernah dipindahkan lokasinya. Ingatkah Anda final Liga Champions 2021 antara Manchester City dan Chelsea? Atau bentrokan sengit Liverpool kontra Tottenham di tahun 2019? Bahkan, final Liga Europa 2018/2019 antara Arsenal dan Chelsea tetap digelar di Baku, Azerbaijan, meski jarak tempuh dan kapasitas stadion menjadi perdebatan. Dalam 15 tahun terakhir, tercatat sudah tujuh final sesama tim satu liga di Eropa, dan semuanya tetap setia pada venue yang telah ditentukan.
Di San Mames nanti, Tottenham dan Manchester United masing-masing akan mendapatkan jatah sekitar 15 ribu tiket. Sisanya akan dilepas untuk penjualan umum. Sebuah tantangan tersendiri bagi para suporter yang ingin menyaksikan langsung duel epik ini.
Bagi para pendukung setia yang berencana terbang ke Spanyol, bersiaplah merogoh kocek lebih dalam. Tiket pesawat, akomodasi, dan biaya hidup di negeri Matador tentu akan menjadi pengeluaran yang signifikan. Namun, demi menyaksikan tim kesayangan berjibaku memperebutkan trofi bergengsi, pengorbanan ini mungkin terasa sepadan.
Akankah San Mames menjadi lautan manusia berwarna putih dan merah? Ataukah akan ada kekecewaan di antara para suporter yang gagal mendapatkan tiket? Waktu akan menjawabnya. Yang pasti, final Liga Europa musim ini menjanjikan bukan hanya pertarungan sengit di lapangan hijau, tetapi juga tantangan logistik yang menarik untuk disimak.