
Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan gagasan yang menjadi sorotan publik. Perihal tersebut pihak pemerintah Yordania dan Mesir hingga Hamas kompak menentang dan menolak ide dari Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.
Dilansir dari AFP, pemerintah Mesir dengan tegas menolak rencana dan ide dari Trump yang ingin dilakukan pembersihan di jalur Gaza. Kementerian Luar Negeri Mesir mendukung sepenuhnya warga Gaza untuk mendiami dan menetap di tanah mereka sendiri.
Pemerintah Mesir mengkritik dengan keras perihal pengusiran ataupun merelokasi warga Gaza dari tanah mereka, dengan jelas menolak keras untuk segala bentuk pengambilan dengan paksa tanah Palestina oleh Israel baik untuk sementara maupun untuk jangka panjang.
Perihal tersebut sama juga diungkapkan oleh pemerintah Yordania, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dengan tegas menolak relokasi atau pemindahan dengan paksa warga Palestina di Gaza. Dia menyebut pemerintah Yordania dengan tegas dan tidak akan berubah untuk melakukan penolakan terhadap pengungsian warga Palestina.
Dikabarkan sebelumnya Trump telah menelepon Raja Yordania Abdullah II dan juga Presiden Mesir Abdel Fattah untuk perihal ide yang dimiliki Presiden Amerika Serikat Donald Trimp. Trump mengungkapkan idenya terkait wacana untuk membangun perumahan dan juga memindahkan lebih dari satu juta warga Palestina dari Gaza ke negara lain yaitu Yordania dan Mesir.
Hal tersebut direspon Hamas untuk buka suara terkait usulan dari Donald Trump. Pejabat senior Hamas tegas menentang gagasan atau ide dari Donald Trump yang menyebut akan merelokasi warga Palestina di Gaza. Kelompok Jihad Islam Palestina pun turut mengecam rencana dan ide yang dimiliki Donald Trump tersebut, kelompok militan dari Palestina sebut dari ide Donald Trump tersebut merupakan suatu dorongan untuk kejahatan perang.