
Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan agar warga Palestina mendirikan sebuah negara di wilayah Arab Saudi. Atas pernyataannya tersebut menimbulkan berbagai kecaman dari negara-negara Palestina dan Juga Arab.
Pada sebuah wawancara dengan Channel 14 di Israel, Netanyahu mengatakan Saudi dapat mendirikan negara Palestina di Wilayah Arab Saudi, karena mereka banyak memiliki tanah di sana.
Dilansir Aljazeera, Reuters, Anadolu, atas pernyataan Netanyahu tersebut beberapa negara Arab seperti Mesir, Sudan, Uni Emirat Arab atau UAE, Yordania, Organisasi Kerjasama Islam atau OKI, hingga Palestina juga mengecam atas usulan Netanyahu tersebut. Pernyataan Netanyahu banyak disebut sebagai penolakan terhadap hak Palestina.
Pernyataan tersebut muncul saat Arab Saudi dan Israel semakin jauh atas normalisasi hubungan. Pihak Arab Saudi beberapa kali mengatakan selama tahun lalu bahwa hanya jalur yang jelas untuk menuju negara Palestina yang dapat membawanya untuk membangun hubungan yang formal dengan Israel, akan tetapi Perdana Menteri Israel tersebut Benjamin Netanyahu memilih untuk menolak gagasan tersebut secara langsung dan juga menyebut hal tersebut merupakan ancaman keamanan untuk Israel.
Pihak Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak keras atas pernyataan yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan yang berkelanjutan yang telah dilakukan penduduk Israel terhadap saudara-saudara Palestina khususnya di wilayah Gaza, beberapa kecaman dari negara-negara arab ke Netanyahu.
Organisasi Kerja Sama atau OKI kembali menegaskan untuk penolakan dan kutukannya kepada upaya dan rencana dalam hal mengusir warga Palestina dari tanah mereka sendiri, yang menganggap upaya pembersiha etnis merupakan sebagai bentuk kejahatan dan juga pelanggaran yang berat pada hukum internasional.