Dunia Olahraga – Kemenangan tipis namun krusial Timnas Indonesia atas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 tak hanya mengukir sejarah, tetapi juga menyoroti satu nama yang menjadi sorotan utama: Ricky Kambuaya. Gelandang berjiwa petarung ini, yang menjadi motor serangan skuad Garuda, bahkan berhasil mencuri perhatian dunia sepak bola hingga menuai pujian langsung dari FIFA.

Laga panas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis, 5 Juni 2025, menjadi saksi bisu keperkasaan Indonesia yang berhasil menundukkan China 1-0. Gol tunggal penentu kemenangan lahir dari titik putih, dieksekusi dengan dingin oleh Ole Romeny. Namun, di balik penalti krusial tersebut, terdapat kontribusi tak ternilai dari sang gelandang berjuluk “Mutiara dari Timur” ini.

Momen penting terjadi di penghujung babak pertama, ketika pergerakan lincah Ricky di kotak terlarang berhasil mengecoh bek China, Yang Zexiang, hingga berujung pada pelanggaran. Setelah tinjauan VAR oleh wasit Rustam Lutfullin, hadiah penalti pun diberikan kepada Timnas Indonesia. Sebuah keputusan yang tak hanya mengubah jalannya pertandingan, tetapi juga membuka jalan bagi Indonesia untuk mengunci posisi di empat besar Grup C dan melaju ke babak keempat kualifikasi.

Tak lama setelah peluit akhir dibunyikan, jagat media sosial FIFA langsung dibanjiri pujian untuk Ricky Kambuaya. Melalui akun Instagram resminya, FIFA mengunggah foto aksi memukau Kambuaya saat menghadapi China, lengkap dengan takarir yang berbunyi, “Permata dari timur Indonesia.” Sebuah pengakuan global yang menegaskan kualitas dan dampak besar sang gelandang Dewa United tersebut.

Penampilan gemilang ini menjadi bukti nyata kepercayaan pelatih Patrick Kluivert yang menurunkannya sebagai starter. Ini adalah kali pertama Kambuaya tampil penuh sejak menit awal di bawah arahan Kluivert, setelah sebelumnya absen saat melawan Australia dan masuk dari bangku cadangan saat bersua Bahrain.

Selama 83 menit penampilannya melawan China, statistik Kambuaya berbicara banyak. Ia mencatatkan 12 operan sukses, memenangkan 5 dari 8 duel di darat, unggul dalam satu duel udara, menciptakan satu operan kunci, dan sukses melakukan satu dribel. Data dari Sofascore bahkan memberinya rating 7.2, menjadikannya pemain terbaik ketiga di skuad Timnas Indonesia malam itu. Sebuah performa yang tak hanya militan, tetapi juga penuh inteligensi, membuktikan bahwa “Permata dari Timur” ini memang pantas mendapatkan sorotan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *