Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan masa pemerintahan yang akan dipimpin Prabowo Subianto mulai akhir Oktober mendatang akan melanjutkan agenda hilirisasi sumber daya mineral di Indonesia.
Sudah sejauh ini Presiden Jokowi melakukan beberapa hilirisasi komoditas, yaitu mulai dari nikel, tembaga, hingga bauksit. Komoditas-komoditas tersebut dilarang untuk diekspor mentah-mentah, dan sebagai gantinya pelaku usaha diwajibkan membuat smelter pengolahan dan memberikan nilai tambah pada nikel hingga bauksit untuk dapat melakukan ekspor. Menurutnya sumber daya mineral lain perlu juga untuk di hilirisasi seperti itu, Timah hingga batu bara seharusnya juga memiliki smelter. Ke depannya, sudah seharusnya pemerintah berikutnya untuk menggenjot produksi turunan-turunan dari berbagai mineral berharga di Indonesia.
Presiden Jokowi juga mengatakan, Industrialisasi pengolahan mineral akan dapat menjadi pondasi baru untuk ekonomi Indonesia yang selama ini hanya dapat bertumpu pada sektor konsumsi domestik menjadi negara industri.
Hilirisasi mineral menjadi salah satu agenda prioritas Presiden Joko Widodo selama menjabat sebagai Presiden. Dari sederet komoditas yaitu mulai dari nikel, tembaga, hingga bauksit dilarang untuk melakukan melakukan ekspor mentah-mentah.