Dunia Otomotif – Kijang Innova Reborn tetap menjadi primadona di pasar otomotif Indonesia. Namun, siapa sebenarnya yang menjadi pembeli setia mobil ini?
Meskipun Toyota telah memperkenalkan model Zenix, penjualan Kijang Innova Reborn tetap menunjukkan performa yang mengesankan. Terutama varian diesel yang mengalami lonjakan permintaan, bahkan berhasil mengalahkan angka penjualan Innova Zenix. Lantas, siapa sajakah yang memilih MPV legendaris dari Toyota ini?
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, menjelaskan bahwa Kijang Innova Reborn banyak diminati untuk keperluan operasional, baik oleh perusahaan maupun perseorangan yang menjalankan jasa rental.
“Mayoritas pembeli Kijang Innova Reborn berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Jawa, dengan fokus penggunaan yang lebih pada fungsionalitas serta kemampuannya untuk menghadapi beragam kondisi jalan,” ungkap Anton dalam sebuah wawancara dengan detikOto baru-baru ini.
Berbeda dengan Innova Zenix, yang mayoritas konsumennya berada di Pulau Jawa, pembeli Zenix lebih banyak dari kalangan ritel yang mencari kendaraan dengan pilihan mesin hybrid.
Sebagai informasi tambahan, pada periode Januari hingga Desember 2024, PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatat distribusi sebanyak 16.751 unit Kijang Innova Reborn Diesel ke seluruh dealer mereka. Angka ini menjadikannya sebagai yang terbanyak di dalam keluarga Kijang Innova. Sementara itu, Kijang Innova Zenix Q CVT TSS Modellista menempati posisi kedua dengan distribusi sebanyak 10.190 unit.
Namun, jika dilihat dari total keseluruhan, Innova Zenix masih unggul dengan total distribusi mencapai 37.296 unit, sementara Innova Reborn mencatatkan angka distribusi sebanyak 26.380 unit.
Meskipun antusiasme masyarakat terhadap Kijang Innova Reborn masih tinggi, Toyota tidak terburu-buru untuk menambah varian baru pada model ini. Anton menjelaskan bahwa lini produk yang ada saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia, dan untuk pembaruan model, Toyota belum memiliki rencana untuk menghadirkannya dalam waktu dekat.
“Untuk setiap peningkatan di masa depan, kami selalu mempelajari kebutuhan pasar, namun rincian tentang hal itu belum bisa kami sampaikan saat ini,” tutup Anton.
